Kekuatan Orang Bijak
Alkisah, suatu jaman di Tiongkok
sana ada seornag kepala desa yang berwibawa dan berkharisma dalam memimpin
bernama Chen Shi. Selain terkenal bijak dia juga tegas sehingga persoalan dapat
diselesaikan dengan cepat. Dia mampu membuat desa itu bertambah maju dan hidup
rakyat semakin sejahtera. Dia merupakan pribadi yang dekat dengan rakyat
sehingga rakyat menaruh harapan besar kepadanya.
Suatu saat ada seorang pencuri
berhasil masuk ke rumah Chen Shi. Pencuri tersebut bersembunyi di loteng rumah dan
menunggu sampai tidak ada orang di rumah baru akan turun dan beraksi menggondol
isi rumah. Ternyata, diam-diam Chen Shi sudah mengetahui kehadiran si pencuri
di loteng rumahnya. Akan tetapi, ia tidak bertindak, ia malah berpura-pura
tidak melihat seolah-olah belum mengetahui kehadiran tamu tak di undang
tersebut.
Chen Shi memakai seragam kepala desa
dan membangunkan semua anak dan cucu laki-lakinya masuk ke ruangan dimana
langit-langitnya bersembunyi si pencuri. Lalu dengan serius ia berkata, “kalian
harus rajin belajar dan bekerja secara baik dan jujur. Sejak kecil jangan
membiasakan diri hidup malas dan berbuat jahat. Semua harus menuntut kemajuan
dan berjuang untuk hidupnya. Jangan sekali-kali mencuri barang orang lain. Ada
orang yang semula bukan orang jahat tetapi karena malas, ia belajar berbuat
jahat lalu dijadikan kebiasaan hidup. Semua orang yang mau belajar dan rajin
bekerja keras akan memiliki kesempatan untuk menjadi orang baik bahkan bisa
menolong orang lain dan tidak mencuri barang orang.”
Setelah menasehati anak cucunya,
Chen Shi menunjukkan jarinya kearah langit-langit persis kearah si pencuri
bersembunyi lalu melanjutkan nasihatnya, “kalian semua lihat, tepat di atas
sini ada orang baik yang terpeleset menjadi orang tidak baik.”
Pencuri yang sejak tadi mendengarkan
pun akhirnya sadar bahwa keberadaannya sudah diketahui. Dengan perasaan
bersalah, ia memberanikan diri untuk turun dan berlutut memohon maaf sambil
menangis.
Melihat si pencuri benar-benar
menyesal, Chen Shi berkata, “Melihat sikapmu ini, tampaknya kamu belum
berpengalaman menjadi orang jahat. Jika boleh menebak, pasti karena kamu sedang
kesulitan dan membutuhkan uang sehingga sekarang berniat mencuri. Apakah semua
itu benar?”
Si pencuri pun berkata “Semua
tebakan Tuan benar adanya!”
Lalu Chen Shi memerintahkan anak
cucunya untuk mengambil sejumlah uang untuk diberikan kepada orang itu. Pencuri
itu pun menangis sekaligus bahagia karena kejahatan yang dirancangnya justru
dibalas dengan kebaikan. Ia pun berjanji untuk tidak lagi mencuri yang bukan
miliknya dan bertekad menjadi orang baik seperti Chen Shi.
Nah, dari cerita pendek di atas kita
dapat memperoleh suatu gambaran mengenai seorang kepala desa yang bijak dalam
menghadapi persoalan pribadi sampai persoalan yang menyangkut kemajuan desanya.
Ia sedikitpun tidak merasa takut dengan kejahatan yang jelas-jelas berada di
hadapannya. Bahkan dengan penuh keberanian, ia memberikan nasihat kepada si
pencuri melalui ucapannya kepada anak cucunya.
Seseorang yang bijak mampu
menyelesaikan masalah-masalah dengan baik sampai ke akarnya sehingga diperlukan
pemikiran yang jauh mengenai dampak-dampak yang mungkin timbul karena masalah
dan penyelesaiannya itu agar masalah benar-benar tuntas dan memberikan yang
terbaik bagi diri dan orang lain. Sulit untuk menjadi orang bijak karena sifat
dasar manusia yang umumnya tidak pernah puas dan selalu mengikuti emosional
tanpa WU sebelumnya. Meskipun sulit, banyak hal yang bisa dirasakan sebagai
akibat dari kebijakan tersebut, seperti :
- Hidup tenang dan damai karena tidak dibuntuti oleh persoalan-persoalan yang tidak tentu yang terus berkelanjutan tanpa henti.
- Amal tinggi karenan selalu memikirkan kebaikan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar